Minggu, 01 Juli 2012

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kondisi yang dihadapi. Akan tetapi sajian yang dikemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks (prosedur) yang sifatnya prinsip, modifikasinya diserahkan kepada guru untuk melakukan penyesuaian, penulis yakin kreativitas para guru sangat tinggi.

1. Kooperatif (CL, Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusis sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siawa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
Sintaks pembelajaran kooperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.

2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif – nyaman dan menyenangkan. Pensip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.
Ada tujuh indokator pembelajaran kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis), reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian subjektif-objektifnya dari berbagai aspek dengan berbagai cara).
3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education)
Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan oleh Freud di Belanda dengan pola guided reinventiondalam mengkontruksi konsep-aturan melalui process of mathematization, yaitu matematika horizontal (tools, fakta, konsep, prinsip, algoritma, aturan uantuk digunakan dalam menyelesaikan persoalan, proses dunia empirik) dan vertikal (reoorganisasi matematik melalui proses dalam dunia rasio, pengemabngan mateastika).
Prinsip RME adalah aktivitas (doing) konstruksivis, realitas (kebermaknaan proses-aplikasi), pemahaman (menemukan-informal daam konteks melalui refleksi, informal ke formal), inter-twinment (keterkaitan-intekoneksi antar konsep), interaksi (pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing), dan bimbingan (dari guru dalam penemuan).

4. Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi).

5. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dap[at berpikir optimal.
Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri

6. Problem Solving
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau algoritma). Sintaknya adalah: sajiakn permasalah yang memenuhi criteria di atas, siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau atuiran yang disajikan, siswa mengidentifkasi, mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi.

7. Problem Posing
Bentuk lain dari problem posing adaslah problem posing, yaitu pemecahan masalah dngan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami. Sintaknya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, cari alternative, menyusun soal-pertanyaan.

8. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam. Selanjtynya siswa juda diinta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Denga demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola piker, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.
Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar, diagram, table), kembangkan peremasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitakkan dengan materui selanjutnya, siapkan rencana bimibingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri).
Sintaknya adalah menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat reson siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan.

9. Probing-prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan engetahuan sisap siswa dan engalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa memngkonstruksiu konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari prses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi sausana tegang, namun demikian bisa dibiasakan. Untuk mngurang kondisi tersebut, guru hendaknya serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi

10. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)
Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empiric), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi berarti menggali pengetahuan rasyarat, eksplnasi berarti menghenalkan konsep baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.

11. Reciprocal Learning
Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mwengemukan bhawa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.
Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-merangkum.

12. SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indar yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melaluui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan penndepat, dan mennaggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melallui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunbakan media dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahawa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) nbelajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.

13. TGT (Teams Games Tournament)
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. SDetelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.
Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangak mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya adalah sebagai berikut:
a. Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan \mekanisme kegiatan
b. Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesewpakatan kelompok.
c. Selanjutnya adalah opelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu terttentu (misal 3 menit). Siswa bisda nmngerjakan lebbih dari satu soal dan hasilnya diperik\sa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tunamen sesua dengan skor yang diperolehnnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.
d.   Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama.
e. Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.

14. VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)
Model pebelajaran ini menganggap bahwa pembelajaran akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas, dengan perkataan lain manfaatkanlah potensi siwa yang telah dimilikinya dengan melatih, mengembangkannya. Istilah tersebut sama halnya dengan istilah pada SAVI, dengan somatic ekuivalen dengan kinesthetic.

15. AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)
Model pembelajaran ini mirip dengan SAVI dan VAK, bedanya hanyalah pada Repetisi yaitu pengulangan yang bermakna pendalama, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau quis.
16. TAI (Team Assisted Individualy)
Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) dengan karateristirk bahwa (Driver, 1980) tanggung jawab vbelajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru-siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi.
Sintaksi BidaK menurut Slavin (1985) adalah: (1) buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupak modul, (2) siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi, (3) penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif.

17. STAD (Student Teams Achievement Division)
STAD adalah salah sati model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward.

18. NHT (Numbered Head Together)
NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiasp siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomnor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward.

19. Jigsaw
Model pembeajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks sepeerti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahasa bagian tertentu, tuiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok aasal, pelaksnaa tutorial pada kelompok asal oleh anggotan kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

20. TPS (Think Pairs Share)
Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.

21. GI (Group Investigation)
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan, buat kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan pelaksanaan investigasi, tiap kelompok menginvestigasi proyek tertentu (bisa di luar kelas, misal mengukur tinggi pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah, banyak guru dan staf sekolah), pengoalahn data penyajian data hasi investigasi, presentasi, kuis individual, buat skor perkem\angan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.

22. MEA (Means-Ends Analysis)
Model pembelajaran ini adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan sintaks: sajikan materi dengan pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristic, elaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana, identifikasi perbedaan, susun sub-sub masalah sehingga terjadli koneksivitas, pilih strategi solusi

23. CPS (Creative Problem Solving)
Ini juga merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Sintaksnya adalah: mulai dari fakta aktual sesuai dengan materi bahan ajar melalui tanya jawab lisan, identifikasi permasalahan dan fokus-pilih, mengolah pikiran sehingga muncul gagasan orisinil untuk menentukan solusi, presentasi dan diskusi.

24. TTW (Think Talk Write)
Pembelajaran ini dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternative solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian buat laopran hasil presentasi. Sinatknya adalah: informasi, kelompok (membaca-mencatatat-menandai), presentasi, diskusi, melaporkan.

25. TS-TS (Two Stay – Two Stray)
Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, laporan kelompok.

26. CORE (Connecting, Organizing, Refleting, Extending)
Sintaknya adalah (C) koneksi informasi lama-baru dan antar konsep, (0) organisasi ide untuk memahami materi, (R) memikirkan kembali, mendalami, dan menggali, (E) mengembangkan, memperluas, menggunakan, dan menemukan.

27. SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama-cermat, dengan sintaks: Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata kunci, Question dengan membuat pertanyaan (mengapa-bagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), Read dengan membaca teks dan cari jawabanya, Recite dengan pertimbangkan jawaban yang diberikan (cartat-bahas bersama), dan Review dengan cara meninjau ulang menyeluruh

28. SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
SQ4R adalah pengembangan dari SQ3R dengan menambahkan unsur Reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan.

29. MID (Meaningful Instructionnal Design)
Model ini adalah pembnelajaran yang mengutyamakan kebermaknaan belajar dan efektifivitas dengan cara membuat kerangka kerja-aktivitas secara konseptual kognitif-konstruktivis. Sintaknya adalah (1) lead-in dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan pengalaman, analisi pengalaman, dan konsep-ide; (2) reconstruction melakukan fasilitasi pengalaan belajar; (3) production melalui ekspresi-apresiasi konsep

30. KUASAI
Pembelajaran akan efektif dengan melibatkan enam tahap berikut ini, Kerangka pikir untuk sukses, Uraikan fakta sesuai dengan gaya belajar, Ambil pemaknaan (mengetahui-memahami-menggunakan-memaknai), Sertakan ingatan dan hafalkan kata kunci serta koneksinya, Ajukan pengujian pemahaman, dan Introspeksi melalui refleksi diri tentang gaya belajar.

31. CRI (Certainly of Response Index)
CRI digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa tentang kemampuan yang dimilkinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Hutnal (2002) mengemukakan bahwa CRI menggunakan rubric dengan penskoran 0 untuk totally guested answer, 1 untuk amost guest, 2 untuk not sure, 3 untuk sure, 4 untuk almost certain, dn 5 untuk certain.

32. DLPS (Double Loop Problem Solving)
DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama daritimbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk pertanyaan mengapa. Selanutnya menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menghilangkan gap uyang menyebabkan munculnya masalah tersebut.
Sintaknya adalah: identifkasi, deteksi kausal, solusi tentative, pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana solusi yang terpilih. Langkah penyelesdai maslah sebagai berikurt: menuliskan pernyataan masalah awal, mengelompokkan gejala, menuliskan pernyataan masalah yang telah direvisi, mengidentifikasui kausal, imoplementasi solusi, identifikasi kausal utama, menemukan pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama.

33. DMR (Diskursus Multy Reprecentacy)
DMR adalah pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan, penggunaan, dan pemanfaatan berbagai representasi dengan setting kelas dan kerja kelompok. Sintaksnya adalah: persiapan, pendahuluan, pengemabangan, penerapan, dan penutup.

34. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)
Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif –kelompok. Sintaksnya adalah: membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok, refleksi.

35. IOC (Inside Outside Circle)
IOC adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan ssingkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separu dari sjumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkran luar berputar keudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya



36. Tari Bambu
Model pembelajaran ini memberuikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda secara teratur. Strategi ini cocok untuk bahan ajar yang memerlukan pertukartan pengalaman dan pengetahuan antar siswa. Sintaksnya adalah: Sebagian siswa berdiri berjajar di depoan kelas atau di sela bangku-meja dan sebagian siswa lainnya berdiri berhadapan dengan kelompok siswa opertama, siswa yang berhadapan berbagi pengalkaman dan pengetahuan, siswa yang berdiri di ujung salah satui jajaran pindah ke ujunug lainnya pada jajarannya, dan kembali berbagai informasi.

37. Artikulasi
Artikulasi adlah mode pembelajaran dengan sintaks: penyampaian konpetensi, sajian materi, bentuk kelompok berpasangan sebangku, salah satu siswa menyampaikan materi yang baru diterima kepada pasangannya kemudian bergantian, presentasi di depan hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan.

38. Debate
Debat adalah model pembalajaranb dengan sisntaks: siswa menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-masing kelompok, sajian presentasi hasil bacaan oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya begitu setrusnya secara bergantian, guru membimbing membuat kesimpulan dan menambahkannya biola perlu.

39. Role Playing
Sintak dari model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan scenario pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan scenario yang telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan penimpoulan dan refleksi.

40. Talking Stick
Suintak p[embelajana ini adalah: guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok, siswa mebaca materi lengkap pada wacana, guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru, tongkat diberikan kepad siswa lain dan guru memberikan petanyaan lagi dan seterusnya, guru membimbing kesimpulan-refleksi-evaluasi.

41. Snowball Throwing
Sintaknya adalah: Informasi materi secara umum, membentuk kelompok, pemanggilan ketua dan diberi tugas membahas materi tertentu di kelompok, bekerja kelompok, tiap kelompok menuliskan pertanyaan dan diberikan kepada kelompok lain, kelompok lain menjawab secara bergantian, penyuimpulan, refleksi dan evaluasi

42. Student Facilitator and Explaining
Langkah-langkahnya adalah: informasi kompetensi, sajian materi, siswa mengembangkannya dan menjelaskan lagi ke siswa lainnya, kesimpulan dan evaluasi, refleksi.

43. Course Review Horay
Langkah-langkahnya: informasi kompetensi, sajian materi, tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarang dan dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

44. Demonstration
Pembelajaran ini khusu untuk materi yang memerlukan peragaan media atau eksperimen. Langkahnya adalah: informasi kompetensi, sajian gambaran umum materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan bagiannya, dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

45. Explicit Instruction
Pembelajaran ini cocok untuk menyampaikan materi yang sifatnya algoritma-prosedural, langkah demi langkah bertahap. Sintaknya adalah: sajian informasi kompetensi, mendemontrasikan pengetahuan dan ketrampilan procedural, membimbing pelatihan-penerapan, mengecek pemahaman dan balikan, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

46. Scramble
Sintaknya adalah: buatlah kartu soal sesuai marteri bahan ajar, buat kartu jawaban dengan diacak nomornya, sajikan materi, membagikan kartu soal pada kelompok dan kartu jawaban, siswa berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok.

47. Pair Checks
Siswa berkelompok berpasangan sebangku, salah seorang menyajikan persoalan dan temannya mengerjakan, pengecekan kebenaran jawaban, bertukar peran, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

48. Make-A Match
Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan kartu yang berisi jawabannya, setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya, setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan persoalannya siswa yang benar mendapat nilai-reward, kartu dikumpul lagi dan dikocok, untuk badak berikutnya pembelajaran seperti babak pertama, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

49. Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababn, presentasi hasuil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi.

50. Examples Non Examples
Persiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi, sajikan gambar ditempel atau pakai OHP, dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, valuasi dan refleksi.


51. Picture and Picture
Sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.

52. Cooperative Script
Buat kelompok berpasangan sebangku, bagikan wacana materi bahan ajar, siswa mempelajari wacana dan membuat rangkuman, sajian hasil diskusi oleh salah seorang dan yang lain menanggapi, bertukar peran, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.

53. LAPS-Heuristik
Heuristik adalah rangkaian pertanyaan yang bertisfat tuntunan dalam rangaka solusi masalah. LAPS ( Logan Avenue Problem Solving) dengan kata Tanya apa masalahnya, adakah alternative, apakah bermanfaat, apakah solusinya, dan bagaimana sebaiknya mengerjakannya. Sintaks: pemahaman masalah, rencana, solusi, dan pengecekan.

54. Improve
Improve singkatan dari Introducing new concept, Metakognitive questioning, Practicing, Reviewing and reducing difficulty, Obtaining mastery, Verivication, Enrichment. Sintaknya adalah sajian pertanyaan untuk mengantarkan konsep, siswa latian dan bertanya, balikan-perbnaikan-pengayaan-interaksi.

55. Generatif
Basi gneratif adalah konstruksivisme dengan sintaks orintasi-motivasi, pengungkapan ide-konsep awal, tantangan dan restruturisasi sajiankonsep, aplikasi, ranguman, evaluasi, dan refleksi

56. Circuit Learning
Pembelajaran ini adalah dengan memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola bertambah dan mengulang. Sintaknya adalah kondisikan situasi belajar kondusif dan focus, siswa membuat catatan kreatif sesuai dengan pola pikirnya-peta konsep-bahasa khusus, Tanya jawab dan refleksi

57. Complete Sentence
Pembelajaran dengan model melengkapi kalimat adalah dengan sintakas: sisapkan blanko isian berupa aparagraf yang kalimatnya belum lengkap, sampaikan kompetensi, siswa ditugaskan membaca wacana, guru membentuk kelompok, LKS dibagikan berupa paragraph yang kaliatnya belum lengkap, siswa berkelompok melengkapi, presentasi.

58. Concept Sentence
Prosedurnya adalah penyampaian kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci sesuai materi bahan ajar, tia kelompok membeuat kalimat berdasarkankata kunci, presentasi.
59. Time Token
Model ini digunakan (Arebds, 1998) untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Langkahnya adalah kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi, tiap siswa diberi kupon bahan pembicaraan (1 menit), siswa berbicara (pidato-tidak membaca) berdasarkan bahan pada kupon, setelah selesai kupon dikembalikan.
60. Take and Give
Model pembelajaran menerima dan memberi adalah dengan sintaks, siapkan kartu dengan yang berisi nama siswa – bahan belajar – dan nama yang diberi, informasikan kompetensi, sajian materi, pada tahap pemantapan tiap siswa disuruh berdiri dan mencari teman dan saling informasi tentang materi atau pendalaman-perluasannya kepada siswa lain kemudian mencatatnya pada kartu, dan seterusnya dengan siswa lain secara bergantian, evaluasi dan refleksi

61. Superitem
Pembelajaran ini dengan cara memberikan tugas kepada siswa secara bertingkat-bertahap dari simpel ke kompleks, berupa opemecahan masalah. Sintaksnya adalah ilustrasikan konsep konkret dan gunakan analogi, berikan latihan soal bertingkat, berikan sal tes bentuk super item, yaitu mulai dari mengolah informasi-koneksi informasi, integrasi, dan hipotesis.

62. Hibrid
Model hibrid adalah gabungan dari beberapa metode yang berkenaan dengan cara siswa mengadopsi konsep. Sintaknya adalah pembelajaran ekspositori, koperatif-inkuiri-solusi-workshop, virtual workshop menggunakan computer-internet.

63. Treffinger
Pembelajaran kreatif dengan basis kematangan dan pengetahuan siap. Sintaks: keterbukaan-urun ide-penguatan, penggunaan ide kreatif-konflik internal-skill, proses rasa-pikir kreatif dalam pemecahan masalah secara mandiri melalui pemanasan-minat-kuriositi-tanya, kelompok-kerjasama, kebebasan-terbuka, reward.

64. Kumon
Pembelajaran dengan mengaitkan antar konsep, ketrampilan, kerja individual, dan menjaga suasana nyaman-menyenangkan. Sintaksnya adalah: sajian konsep, latihan, tiap siswa selesai tugas langsung diperiksa-dinilai, jika keliru langsung dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi, lima kali salah guru membimbing.

65. Quantum
Memandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkestra-simfoni. Guru harus menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua berbicara-bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak, alami-dengan dunia realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya jawab-latihan-rangkuman, dan rayakan dengan reward dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan.
Rumus quantum fisika asdalah E = mc2, dengan E = energi yang diartikan sukses, m = massa yaitu potensi diri (akal-rasa-fisik-religi), c = communication, optimalkan komunikasi + dengan aktivitas optimal.



Minggu, 24 Juni 2012

Perbatasan Fatalis

Sedikit pengantar  yang tersampaikan.


Ini adalah sebuah catatan
kecil tentang kehidupan yang erhasil saya rekam melalui kata-kaa yang teruntai
dalam larik dan bait. Serta semoga pada akhirnya pantas disebut sajak atau
puisi. Paling tidak ini mewakili semua yang terjadi dalam kehidupan sebagian orang dan mugkin
di dalamnya termasuk saya.
Gambaran pelbagai pikiran dan rupa-rupa kejadian yang berkumpul menjadi satu saya
masukan dalam catatan ini. Meskipun disadari atau tidak tetap tidak dapat
mewakili keseluruhan kehidupan manusia.  Tetapi paling tidak saya telah berhasil memotret kemudian menuangkannya  dalam  bentuk tulisan.  Akhirnya semoga catatan kecil ini dapat menjadi bahan bacaan yang  mampu memikat  hati paling tidak mengundang orang penasaran membacanya.


Giriloka  Arya







BILA

Mati  itu sunyi
Seperti desir angin
Mengusap  dedaunan dalam
keringat malam

mata membagi duka
 lewat  irisan luka
lengking-lengking kesedihan
melesat menusuk sanubari

ini hati  punya rasa telah mati
sisi lain  telah bertepi
dalam dua pilihan  kau berdiri





PASAI

Kemarin malam  bulan dan bintang
Diperkosa  angin yang memaksa
Tanpa suara

 Hari ini bulan dan bintang
 jadi bunting dan awan
serta hujan saling berbisik
bergunjing

 Besok
 Hari menjadi gelap
Sebab matahari mati berdiri



LEPAS

 Surya
Sinar
Nestapa
Rembulan
Redup
Termangu
Senja
Tunduk
Mengantuk
Pagi
Berlari



SETRA

Perlahan jenuh menghalau suara
 Dalam hatiku
Pikir  menuntunku
Mengingat seraut wajah
Jalanan sunyi, angin lirih berbisik

Setra……
Ingatku  menuntun khayal
Pada ikatan cerita berbalut nestapa

Rinduku tak sekedar
Menyebut namamu

Malamku  dingain
 Serupa senyum di bibirmu

 Larik ini untukmu



SETRA
II

Malam
Lalu
Pelukan  angin
Mendekap erat

Sunyi
Menikam duka

Sepi  menusuk malam
Setra….kau di mana,




SETRA
III

Aku baca  larik
Dalam sajakmu
Lalu aku diam
Dalam ucapmu
Setra……
Aku rindu menatap surga
Di matamu
Dan biarkan aku
Menggapainya.    




 SAJAK TIGA LARIK

LARIK PERTAMA AKU  MEMUJI TUHANKU
LARIK KEDUA  AKU TULIS NAMAMU
LARIK KETIGA KATAKU TAK BERSUARA



 
PERJALANAN  SEPARUH MALAM

Telah separuh malam
Kucari jejak Tuhanku

Telah  beratus jejak kususuri
Dalam sunyi
Dan kegelapan

Telah separuh  malam
Ku tapaki jejak-jejak itu
 Tak lekang kucari
Tuhanku





SAAT  ITU


 Duduk Sendiri
Menatapi waktu berlari

Diam terpaku
Memaknai kata tak bersuara

Tersenyum
Ikuti jejak lamunan
Telusuri alam mimpi
Menembus khayal  tak berbatas

Tinggalkan semua luka
Tanggalkan semua  sengsara
Tertawa dalam bayangan.  


PERCAKAPAN MALAM

Bulan …. Itu
Tidak berganti rupa
Hanya mata kita saja
yang tak mampu memandang
 dalam  kegelapan

sia-sia saja
berkata pada logika
sebab  dia punya rasa
telah lama  lena dihujam
 petaka kata-kata

Bulan itu
Tidak berganti rupa
Hanya langit yang berganti warna
 ketika pagi menjelang




CEMPAKA

 Lekatkan dalam hatimu
 Bila tiga hari yang lalu
aku menunggumu

tapi kini
kupu-kupu juga
enggan menungguimu
harusnya kau tau itu 





PASAI

 Berdirilah pada
 tumpuan di atas kakimu
serupa jelaga mengepul asap
itu pula hati  dan pikir
kau punyai



HUA……..!


Dua muka
Satu kepala
Dalam cerita
Empat mata
Mulut merangkai dusta


_______________?

           Bla………
            ____________________
            ______     ___________
            ____________   _______
            _____________________

                        ___________________________
                        ____    _____________________
                        ___________       _____________
                        ________    _________   _______
                        Oh……………!



TERATAI

Seperti hari  yang lalu
Matahari datang bersama gerimis

 Senandung lirik laguku
Menggigil dalam sunyi
Yang mendekap dingin hatiku

Di sisi  telaga
 Aku menatap waktu yang lalu

Waktuku telah  berlalu
Langkah membawaku pergi

Di sisi telaga teratai tertunduk
Menyesali  waktu yang  menuntunku
Meninggalkanmu

Seperti hari yang itu
 Matahari pergi dalam geimis




LAKUKAN

 Lupakan langkah terakhir
dalam hidupmu jelaskan padaNya
apa yang kau rasakan
sejak menatap matahari
pagi ini
jangan biarkan dirimu terjebak
dalam lingkaran perangkap
yang kau buat sendiri
waktu lalu




SEBAB KAPAS

Kapas putih
Tetapi rapuh
Kertas putih tetapi lusuh

Jiwa putih    ?
Apa enar sujud bersimpuh          ?

Hati keruh
Bisakah jadi putihatau
Setidaknya abu-abu saja

Sebab aku rindu  pada
Tuhanku




JALADRI

 Tak perlu bertanya lagi
Sebab tatap sudah berkata
Buat apa lagi suara
Bila hati saling  memahami

Jaladri mipir asih
 Gondewa mentang asmara
Hawa menebar suka
 Pelita memancar surga
Cinta pancar buana



IV

Sebab hanya menatap
Aku hanya bisa berharap

Sebab hanya diam
 Cinta ku harus terpendam

Sebab hanya mendamba
Hati hanya bisa memuja

Sebab hanya terpaku
Aku jadi termangu

Kau siksa aku
Tanpa suara





BUAT  APA    !

Anak hilang datang kembali
Dalam kembara  rindu memandu

Siapa sangka
Jalan mengibar neraka
Pergi tak berpamit
Pulang menggusur masalah

Pergi saja biar kau lusuh
Sebab patah arang berbara
Walau darah  itu satu sama
Tapi jiwa lain sukma beda raga




 DUA   X

Dua kali
Masa menunjang

Dua kali dua muka
Dusta menopang

Pergi juga kau memandang
Masa dulu tak pernah peduli
Sekarang kau datang

Mau apa    ?
Muak aku……….!




Brag……?

Aku membawa ingatku
Pada sepuluh tahun yang lalu
Sempat terpikir  untuk
Tidak mengingitmu
 Tapi kau begitu dekat saat itu

Seperti
 kejora dan rembulan
layaknya matahari dan sinarnya
tapi kini aku muak melihatmu
pulih aku membencimu



SUDAHLAH…..

 Bila saja hujan membalikan
Siang menjadi malam
Apa jadinya matahari
Bila tetutup awan

Puas kau
Menyiksaku dalam
Penantian tak berujung

Atau memang hari-hari ini
Akan selalu sepi





SE BERAPA JARAK ANTARA AKU DAN TUANKU ?

Bertahan dalam waktu
Aku menulis sajak-sajakku
Meski bosan berkata-kata
Aku rindu menyebut namaMu

Jarak… meski sudah
terlalu jauh tapi hatiku
kembali pada\Nya

setiap kali kudengar namaMu
hatiku tergetar dan ingin
memelukMu

tapi entah kaki surut
 melangkah sebab hati selalu
goyah

Aku rindu Tuhanku





Lho……/.!

Apa beda
Bertanya dan meminta
Kala datangnya bersamaan
Dalam satu perumpamaan
Yang kelewat abstrak,

Sejak menginjakkan kaki
Di bumi apa  pernah kau
bertanya   untuk apa ada
di sana

tidak.
Sama sekali tidak……
Tapi itu bukan urusanmu……..




AKUI  SAJA.!

Kau datang  dengan menangis
Antara hidup dan mati
Senyuman lekat di bibirnya
Meski  terkulai lemas
Memandangmu

Kau datang tanpa celana
Hanya berbalut darah dan
Plasenta

Jadi …..
Seharusnya jangan
 banyak bicara soal harta
sebab tak secuil pun  kau bawa saat tiba di dunia




 MANUSIA

Tujuh belas kali  kau dalam sehari
Seharunya  bersujud pada Nya
Bila  Dia tak menghendakimu
Pasti tak pernaha ada

Tapi apa lakumu sekarang
Apa kepalamu terlalu berharga
 Untuk kau lekatlan pada
 lantai langit miliknya

Merasai diri paling atas
Memandang kecil orang  di bawah sana
Padahal kau lebih kecil  kala mereka menatapmu
 Sadari itu
Jangan terlalu takabur….!




BIAR KUTEBAK MESKI TAK
BERJAWAB

 Bulan tak pernah
Berwarna hitam pekat
Dan matahari entah
Apa warnanya

Tetapi laut dan langit
Begitu biru dan dedaunan
Sepertinya hijau meski
Bunga-bunga  beraneka warna

Tapi satu sesalku
Tak pernah ku tau
Apa warna di hatimu
Meski aku mengenalmu….


SIAPA YA    ?


SEPERTINYA AKU MENGENALAMU
TAPI KAPAN AKU MULAI MENGENALMU

 RASA-RASANYA KITA PERNAH
BERTEMU TAPI ENTAH DIMANA

SEBAB AKU LUPA  SIAPA AKU SEBENARNYA
DAN KENAPA JUGA AKU
MERASA MENGENALMU
PADAHAL SEINGATKU
AKU TAK INGAT APA-APA




TANYAKAN PADA NYA

 Apa alasannya
Hari ini  terasa begitu
Senyap,

Padahal banyak
Orang lalu lalang
Lagi pula pesta belum
Reda bergelora

Tapi mengapa
Hampa makna

Apa karena
Sunyi itu menikam suka
Atau pesta terbius duka..



APA MAU MU?


Kau itu siapa
Tiba-tiba datang dan membuntuti
Waktuku

Datangmu tanpa permisi
Meski pada hari yang
 masih pagi

apa tak malu pada
matahari tiba-tiba
taburkan pesona

jangan harap
aku terpedaya
lupakan saja mimpimu itu.




 SEMAUMULAH…..!


Apa yang  kau tahu
Tentang semua yang dihadapamu
Jangan asal bicara
Sebab kau itu  hanya berdusta

Simpan saja
semua kata-kata
jangan  lagi kau mengucap
telingaku malu untuk mendengar
sebab tak pantas didengar

Kalau kau mau pergi
Ya pergilah…..
Jangan banyak bicara
Lakukan saja..!




 SISI LAIN MENUNGGU

 Jumat malam
Angin berhembus sedikit saja
Malam belum juga larut
Meskipun gelap terus
Bergelayut dalam hening
yang berkepanjangan

lelah menunggu
terkurung dalam penantian
 panjang yang tak kunjung
datang menghampiri

selama ini menanti
atau memang terus seperti ini.



DI ANTARA ILALANG DAN MELATI


Tak harus selalu Cemara
 yang berderai  tertiup angin
Bila ilalang mampu  bertahan
Dalam hempasan angin

Tak harus selalu mawar
Yang menebar wangi surgawi
Bila melati mulai bersemi
Menebar wangi aroma surga




LANGIT
MENUTUP REMBULAN TERTIUP ANGIN

Langit  menutup rembulan
Yang tak lagi sempurna bulatnya
Dan entah kemana awan pergi
Berarak tertiup angin

Mestinya  aku tau
Ketika tatap tajam matamu
Menikan sadarku betapa
Gemuruh dalam hatiku
Membuatku ragu untuk kembali
Menatap wajahmu

Kini ketika semua berlalu
Sesalku datang ketika waktu
Menuntunku meninggalkanmu

Langit menutup rembulan
yang tak sempurna bulatnya
Entah kemana awan pergi
Berarak tertiup angin  




KAU ITU

Lalu
Apa benar kau
Mencintai aku…!

Sebab kulihat ada ragu
Yang begitu dalam bersemayam


Bila saja kau yakinkan aku
Dengan cara apa
Kau bicara



 

COBA TANYAKAN PADA-NYA

Lakukan sesuatu
Untuk menyingkap gelap
Agar temaram tersibak
Dan menjadi terang
Meskipun
Takan
 Mudah untuk dilakukan
Dalam hitungan
Jarum yang berdetak
Seperti biasanya
Haya saja dalam
Kesendirian jiwa
Apa mungkin itu
Menjelma jadi nyata,


 SEHARUSNYA  TAK SEPERTI INI

Jika mlam ini
Berlau begitu saja
Lupakan pula setiap
Pengharapan yang kau tanamkan
Karena semuanya memang
Sia-sia tanpa guna

Tapi bila
Tidak juga hilang
Ketika  membelakangi purnama
Dan berhadapan dengan
Kilatan keemasan di antara
Temaram
Jangan salahkan perasaan
Sebab dia tak tau apa-apa



PERBATASAN

Jalanan tanpa manusia
Pada ujung sebuah malam
Tertatih-tatih
 berjalan  menahan kantuk
 dengan pakaian  kuyup
oleh hujan yang turun
 semalaman
rembulan pucat pasi
di hadapan matahari
yang datang  dengan tangisan
di antara
senyuman yang dipaksakan




   …………!


Katakan sesuatu
Tentang malam ini
Atau kau memang bisu
Mudah-mudahan tidak sama sekali

Jangan hanya diam
Dan berdiri di sisi
Berjalanlah ikuti
Jejak malam pergi



TERPATRI
PADA SATU SISI


 Lalu
Aku bertanya
Tentang waktu yang  telah
 mana dilewati bersama
angin dihadapan ilalang

Tapi
Tanyaku hanya
Lalu seperti angin
Yang tertunduk ketika
Berhadapan dengan ilalang

Pikir sunyi
Membagi mahari
Dengan irisan  kebencian
Pada sebuah luka


 

PECUNDANG

Rasa
Tak mesti  terucap,
Lewat kebasan pena lebih bermakna
Walau  rasa tak cukup hanya  sekedar
Kata-ktaa

Angin memutar pikir
Cinta menusuk rasa
Namun kecewa ada sebab
Hati tak saling memberi
Meski rasa telah meminta

Benarkah pena menikam
Menusuk jiwa menghantam perasaan

Saturday kau di htiku
Meski cuma harap
Dan damba
nyatanya









SEHARUSNYA
KAU TAU

Kau pasti bisa menghitung
Berapa banyak juma yang  jadi makna
Ketika memerah langit senja itu

Saat mengungkap  kata
Menjadi makana,
 mungkin kau tak bersuara
Pada helaan nafas yang kesekian kali
Pohonan gugurkan daunnya
Dan senja kali ini
Tak seperti  hari yang lalu
Pikirku mengembara
Mencati ketika untuk
Kembali bersama



LEMBAYUNG
I

Senja membalut pertemuan kita
Dengan angin yang sedikit
Berhembus

Sementara
Lembayung mewarnai langit
Serupa rona di pipimu

Seketika itu pula
Kau curi rinduku
Hanya dengan  senyuman di
Bibirmu



LEMBAYUNG
II


Hari itu
Berkali-kali angin menuntuku
Untuk menatapmu

Dan kau tau,
Telah kulihat surga di matamu

Kini
 biarkan aku berjalan
untuk menggapainya

sebab rinduku tak sekedar
selalu menyebut namamu



LEMBAYUNG
III


Dalam dekapan senja
Teratai tertunduk dihembus
 angin lalu

matahari kembali tenggelam
 dalam pelukan lembayung
dan aku duduk termangu
memandang senyuman itu

Ilalang menari dalam pelukan
 Angin meski sedikit ragu untuk
Membagi cerita dengan teratai
Yang tertunduk malu


FATALIS

MENATAP MALAM
DENGAN MATA YANG DIPAKSAKAN TERPEJAM
SAMA SEKALI BUKAN MENJADI
KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH

LIUKAN ANGIN
MEMBURU KESENDIRIAN
DENGAN UCAPAN SELAMAT TINGGAL

BULAN SETENGAH SABIT
BINTANG TNPA KILAUAN
DAN LANGIT TERIRIS
KILATAN-KILATAN
GEMURUH MENITIKAN GERIMIS
DIANTARA CEMARA DAN RERUPUTAN KERING
YANG MENJADI LUSUH


Perbatasan
II

Tidak banyak hujan Yang turun ketika
Ufuk merona dan  rembulan
Menjadi pucat pasi
Hanya ada Dedaunan kering yang
Menjadi basah dan ranting-ranting
 yang semakin lapuk

sementara
lelaki berdiri memandangi kesunyian
dalam petikan dawai kecapi
diantara perasaan dan kenyataan yang
bertabrakan.



Untuk Bapak
(yang berpulang lima hari yang lalu)

Dalam tangis terakhir kutatap wajamu,
Dalam gerimis terakhir ku peluk engkau,
dalam sayatan perihnya luka kau pergi dengan sunyi. #03#2012#




Pelajaran Menyimak

banyak mendengar
sedikit menyimak
banyak menyimak
tidak menyimak
sedikit mendengar tidak mendengar




Pelajaran Menulis

banyak pakai tinta dan kertas
sedikit menulis
Banyak menulis
tidak menulis
sedikit pakai tinta dan kertas
awet tinta dan kertas

Mbeling

(MBELING) Pinter kabalinger -Mudah-mudahan bisa dikatakan MBELING-
Sekedar Bersuara untuk membuka mata dan semoga ada hikmahnya

Tahukah kamu?

Ini puisi
bukan sajak
yang ini dihargai
yang itu diinjak-injak

#Giriloka Arya#12#2012#




Seorang murid bertanya
pada GURU bahasa dan sastera

Pak,
Bolehkah ini
kusebut SAJAK ?

#Giriloka Arya#12#2012#




Masih tak tahukah kamu?

yang ini puisi
nah kalau itu sajak
yang ini dicacimaki
yang itu diacak-acak sampai koyak

#Giriloka Arya#12#2012#



 
Masih Celana

Dalam celana
Ada celana dalam
Ada dalamnya celana juga

#Giriloka Arya#12/2011



Masih Tentang Celana II

Lelaki:
“aku mau ke surga di
dalamnya celana dalam
yang berwarna merah muda”

Permpuan:
“silahkan saja
Asal bayar tiket
sesuai biayanya”

#Giriloka Arya#12/2011#




Wah masa begitu?

Aturan itu cuma buat rakyat
jangan ngatur penguasa
nanti bisa disiksa
kan celaka
jadinya

#Giriloka Arya#12/2012#





Ini dan Itu

ini mau itu
tapi itu tak ingin ini
ini bilang begitu
eh itu bilang begini

Sepak bola jadi bola sepak
Numpuk ini tak sedikit itu
menyanyi begini mengerutu begitu

#Giriloka Arya#01/2012/#




Cita-cita I

Bikin puisi cukup imajinasi
Bikin skripsi ada transaksi
Jadi sarjana berapa harganya

#Giriloka Arya#01/2012/#




Cita-cita
(bagian II)

Selesai Transaksi skripsi
jadi juga sarjana
sudah kerja
memakai dasi
lupa bercelana

#Giriloka Arya#01#2012#




Cita-cita
(bagian III)

Kuliah jalan-jalan semata
Skripisi tinggal dibeli
yang penting
saat wisuda gagah memakai TOGA

#Giriloka Arya#01#2012#



Cita-cita
(IV)

Mari bikin puisi
sebab skripsi bisa dibeli
makanya jadi sarjana buta aksara

#Giriloka Arya#01#2012#



Anggap saja

Tak usah pusing
Anggap saja ini mbeling
Tak perlu penjelasan yang merepotkan

#Giriloka Arya#12/2011


Prisma Keping Recehan


Nyatanya
ada sisi ketiga
dalam keping mata uang
Ia serupa topeng menutup
borok wajah yang agung
serupa jelaga kata-kata
menutup malam
yang buta

#Giriloka Arya#01/2012
 
 
 
Tentang  Cinta I

Suatu hari
Nafsu berbisik pada hati
“Cinta hanya ada
Antara dada dengan paha”


 #Giriloka Arya#02/2012


Tentang  Cinta II

Kau tahu...
Apa arti cinta sesungguhnya?
“Dia adalah perminan kebutuhan”

  #Giriloka Arya#02/2012